Konichiwaa^^
Pada kali ini saya akan memperkenalkan tentang upacara – upacara yang ada di Jepang. Upacara
tradisional di Jepang kebanyakan berasal dari China. Hingga saat ini beberapa
keluarga di Jepang masih menyelenggarakan upacara-upacara tradisional, meski
pun beberapa diantaranya sudah mulai lenyap.
Adapun
upacara yang masih dilaksanakan hingga saat ini adalah:
1. Oshogatsu
Orang Jepang
pada bulan Januari menyelenggarakan upacara Tahun Baru (oshogatsu). Tahun baru
bagi orang Jepang adalah sesuatu yang sangat penting. Orang-orang yang merantau
untuk bekerja akan pulang ke kampung halamannya untuk merayakan tahun baru
bersama keluarga.
Menjelang tahun baru mereka membersihkan rumah dan
menghiasinya dengan sejenis tali yang dianggap suci, tali tersebut dalam bahasa
Jepang disebut Shimenawa. Selain itu di kiri dan kanan pintu masuk, dihiasi pohon cemara yang dalam bahasa Jepang disebut Kado Matsu.
Para ibu akan
memasak masakan yang tahan lama dan merupakan masakan khas tahun baru. Orang Jepang
mulai tanggal 1 Januari sampai kurang lebih 3 hari, tidak boleh melakukan
kegiatan memasak terutama membuang sampah.
Orang Jepang juga akan memakan kue mochi yang terbuat dari ketan semacam ulen, dengan sup
ozoni, yaitu sup yang terbuat dari sayur dan akar juga batang
tumbuh-tumbuhan. Sup ini hanya dihidangkan pada acara tertentu.
Pada pagi harinya, mereka akan pergi ke kuil - kuil Budha
atau ke tempat-tempat suci agama Shinto.
Joya No Kane |
Kado Matsu |
Shimenawa |
2. Setsubun
Pada bulan
Februari orang Jepang mengadakan upacara Setsubun. Upacara ini sebagai tanda
bahwa musim dingin yang panjang telah berakhir. Pada malam hari di waktu Setsubun,
mereka mengadakan upacara mengusir setan dengan cara menabur-naburkan kacang.
Adapun maksudnya adalah mengusir roh jahat dan mengundang dewa keberuntungan
untuk masuk ke dalam rumah.
3. Hinamatsuri
Hinamatsuri
adalah upacara tradisional untuk anak perempuan yang dilaksanakan pada tanggal
3 Maret setiap tahun. Keluarga Jepang yang mempunyai anak perempuan akan
menghias rumahnya dengan boneka-boneka Hina yang sudah merupakan 1 set pada
tanggal tersebut.
Besar
kecilnya boneka tersebut tergantung pada kemampuan masing-masing. Pada hari ini
anak-anak perempuan mengenakan kimono yang bagus, saling berkunjung dengan
teman dekatnya, dan duduk di depan boneka Hina sambil berbincang dan menikmati
hidangan dengan riang gembira.
4. Koinobori
Koinobori
adalah pesta anak laki-laki. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei.
Seperti halnya pesta Hina, pada pesta Koinobori pun keluarga Jepang yang
memiliki anak laki-laki memajang boneka yang gagah perkasa atau pahlawan di
dalam rumah.
Diluar rumah
didirikan bendera yang berbentuk ikan yang mempunyai ekor yang panjang. Bendera
itu melambangkan ikan yang gagah perkasa dan dapat menaiki air terjun.
Diharapkan supaya anak laki-laki itu dapat hidup gagah berani seperti
yang dilambangkan oleh ikan tersebut.
5. Bon Matsuri
Upacara ini
di tujukan untuk arwah Roh para leluhur atau nenek moyang. Di daerah Kanto
upacara ini dilaksanakan pada bulan Juli dan di daerah Kansai pada bulan
Agustus.
Menurut
kepercayaan mereka, pada bulan ini Roh leluhur atau nenek moyang turun kembali
ke bumi. mereka merayakan upacara penyambutan roh nenek moyang mereka kembali
ke rumah.
Pada hari
terakhir, mereka juga mengadakan upacara mengantar roh nenek moyang. Mereka
menyalakan lampu atau obor dengan tujuan menerangi jalan pulang Roh. Di Kyoto
ada sebuah gunung yang biasa di pakai untuk membuat semacam api unggun dengan
bentuk huruf kanji DAI yang berarti besar di atas gunung tersebut yang
akan terlihat kemana-mana.
Sekian dulu ya.. Arigatogozaimasu! ^^
Sumber: Freeandzz's Blog.
Sumber: Freeandzz's Blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar